Friday 1 March 2013
                                       Seorang Wanita Batak Sedang Menenun Ulos

Pakaian tradisional Sumatera Utara biasa disebut dengan Ulos. Ulos secara turun temurun dikembangkan oleh masyarakat Batak. Dari bahasa asalnya, ulos berarti kain.

Ulos adalah kain tenun khas Batak berbentuk selendang, yang melambangkan ikatan kasih sayang antara orang tua dan anak-anaknya atau antara seseorang dan orang lain, seperti yang tercantum dalam filsafat batak yang berbunyi: “Ijuk pengihot ni hodong.” Ulos penghit ni halong, yang ertinya ijuk pengikat pelepah pada batangnya dan ulos pengikat kasih sayang diantara sesama.

Pada mulanya fungsi Ulos adalah untuk menghangkan badan, tetapi kini Ulos memiliki fungsi simbolik untuk hal-hal lain dlam segala aspek kehidupan orang Batak. Ulos tidak dapat dipisahkan dari kehidupan orang Batak. Setiap ulos mempunyai ‘raksa’ sendiri-sendiri, ertinya mempunyai sifat, keadaan, fungsi, dan hubungan dengan hal atau benda tertentu.

Oleh karena itu, kain tenun Ulos selalu digunakan dalam setiap upacara, kegiatan dan berbagai acara dalam adat Suku Batak.  Misalnya, untuk perkawinan, kelahiran anak, punya rumah baru, sampai acara kematian. 

Ornamen sebuah ulos disebut Gorga dan Motifnya disebut Ragi. Walaupun secara terpisah ada macam-macam motif dalam selembar ulos, tetapi ada bagian yang merupakan cirri lain utamanya yang menjadi pembeda dari ulos dan itulah yang menjadi tema ulos sekaligus namanya. Beberapa jenis ulos menurut tema atau motif ornament antara lain:

1. Ulos Ragidup 
Ulos yang tertinggi darjatnya dan sangat sulit pembuatannya. Ulos ini dapat dipakai untuk berbagai keperluan pada upacara duka cita maupun upacara suka cita. Pada jaman dahulu dipakai juga untuk "Mangupa Tondi" (mengukuhkan semangat) seorang anak yang baru lahir. Ulos ini juga dipakai oleh suhut si habolonan (tuan rumah). Ini yang membedakannya dengan suhut yang lain, yang dalam versi "Dalihan Na Tolu" disebut dongan Tubu. 


2. Ulos Ragi Hotang 
Dahulu Ulos ini pernah diberikan kepada pengantin sebagai ulos hela, yang dimaksudkan agar ikatan lahir batin pengantin dapat teguh seperti ikatan hotang (rotan), tetapi belakangan ini ulos ini telah banyak kita lihat gunakan sebagai "Ulos Hotang". Ulos ini dapat juga diberikan pada acara mangupa-upa atau pesta lain yang gembira ria.


3. Ulos Bintang Maratur 
Ragi/ corak Ulos ini menggambarkan jejeran bintang yang beraturan, menggambarkan orang yang patuh, tekun, setia dan seia sekata atau ikatan kekeluargaan. Dalam kehidupan sehari-hari, mula-mula memberikan sehari-hari, mula mula memberikan ulos ini sebagai "Ulos Mula Gabe" kepada borunya yang melahirkan anaknya yang pertama yang menunjukkan kasih saying orang tua kepada borunya.


4. Ulos Sadum 
Ulos ini pernuh dengan warna warni yang ceria hingga sangat cocok dipakai untuk suasana suka cita. Begitu indahnya ulos sedum ini sehingga sering dipakai sebagai kenang-kenangan kepada pejabat pejabat atau tamu istimewa.

 

 5. Ulos Jugia 
Ulos ini disebut juga "ulos naso rapipot atau pinunsaan". Yang biasanya dipakai bapak-bapak. Jenis ulos ini menurut keyakinan Orang Batak tidak dapat dipakai oleh sembarangan orang, kecuali orang yang sudah Saurmatua yaitu semua anaknya laki-laki dan perempuan sudah menikah dan punya anak.


6. Ulos Sibolang 
Ulos ini dapat dipakai untuk acara duka cita atau suka cita. Untuk acara duka cita dipilih yang warna hitamnya dan banyak dipakai untuk ulos saur matua, ulos sampe-sampe dalam upacara pernikahan, ulos ini biasanya dipakai sebagai tutup ni ampang dan bias disandang sebagai "hande hande".


 7. Ulos Mangiring 
Ulos ini mempunyai corak/ ragi yang saling iring-beriring, yang melambangkan kesuburan dan kesepakatan. Sering diberikan orang tua kepada cucunya, sebagai Ulos Parompa agar kelak adik-adiknya beriringan anak laki-laki dan anak perempuan.


8. Ulos Jungkit 
Ulos ini jenis ulos "Nanidongdang" atau ulos paradu (permata). Dahulu ulos ini dipakai oleh para anak gadis dan keluarga Raja-raja untuk hoba-hoba yang dipakai hingga dada. Juga dipakai pada waktu menerima tamu pembesar atau pada waktu nikah.



 Dari Berbagai Sumber.

0 comments:

Search

Translate


English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese

Flag Counter

Flag Counter

Visit

Hit Counter

Followers