Archives
-
▼
2013
(41)
-
▼
March
(12)
- 5 Kamera DSLR Murah Untuk Pemula
- Kuliner Tapanuli 3 (Naniura)
- Daftar Isi
- Perkawinan Yang Dilarang Dalam Adat Batak Toba
- Legenda Simardan
- Belajar Aksara Batak
- Arti Umpama, Umpasa dan Falsafah Batak
- Tari Tor-tor
- Lappet dan Ombus-ombus
- 8 Orang Batak Pencipta Lagu Nasional
- Umpasa dan Falsafah Batak
- ULOS
-
▼
March
(12)
Arsip
-
▼
2013
(41)
-
▼
March
(12)
- 5 Kamera DSLR Murah Untuk Pemula
- Kuliner Tapanuli 3 (Naniura)
- Daftar Isi
- Perkawinan Yang Dilarang Dalam Adat Batak Toba
- Legenda Simardan
- Belajar Aksara Batak
- Arti Umpama, Umpasa dan Falsafah Batak
- Tari Tor-tor
- Lappet dan Ombus-ombus
- 8 Orang Batak Pencipta Lagu Nasional
- Umpasa dan Falsafah Batak
- ULOS
-
▼
March
(12)
Powered by Blogger.
Asal Kunjungan
Friday, 8 March 2013
Bahasa
Batak pada zaman dulu secara umum adalah merupakan bahasa lisan. Memang cukup
banyak tulisan-tulisan dalam aksara Batak yang ditemukan pada berbagai media
seperti kulit kayu (laklak) yang dikenal sebagai pustaha; pada
potongan-potongan bambu tulis (bulu suraton) yang dikenal sebagai parhalaan
atau kalender kuno dan tondung-tondung; berbagai inskripsi pada dinding ukiran
rumah tradisional Batak serta pada batu-batu makam.
Berbagai
peneliti antropologi, baik berasal dari Eropa (terutama Belanda dan Jerman)
maupun orang Batak, telah berupaya menggali kekayaan bahasa Batak melalui
literasi aksara Batak dari pustaha laklak ke dalam huruf-huruf Latin yang dapat
kita temukan dewasa ini dalam buku-buku hasil penelitian mereka. Sehingga kita
mengenal berbagai bentuk sastra Batak kuno baik berupa puisi, perumpamaan,
pantun-pantun, doa-doa, dongeng atau turiturian, peribahasa.
- Umpasa adalah pantun (Hata Parjolo
Patorangkon Hata Parpudi, alai sasintongna hata pasu-pasu doi songon
tangiang asa pasauton ni Amanta Debata, ai ganup namanghatahon Umpasa
(pasu-pasu) ingkon tongtong do diakui dibagasan rohana na Debata do
silehon pasu-pasu).
- Umpama adalah Pepatah atau peribahasa
(Ima hata tudosan).
- Falsafah adalah berupa kata-kata nasehat
(hata ni natua-tua ima songon tudosan alai godangan doi hasil ni angka
pengalaman natua-tua najolo naboi gabe poda tarlumobi tu angka naumposo).
Makna dan
arti penting bagi kehidupan dan pergaulan hidup sehari-hari yang dikandung oleh
umpama dan umpasa itu, dikelompokkan oleh AA. Sitompul ke dalam: ajaran dan
pertimbangan, pemerintahan (kerajaan), hukum dan pengadilan, keluarga dan
masyarakat, persaudaraan dan persahabatan, doa dan restu, berkat dan
kebahagiaan, kedamaian, tatakrama, kasih, kebenaran dan lain-lain.
Umpama dan umpasa tumbuh dan berkembang terus sebagai sastra lisan yang diturunkan dari generasi ke generasi sampai dewasa ini. Tidak ada keterangan yang dapat diperoleh tentang siapa yang menciptakannya dan kapan itu diciptakan.
Umpama dan
umpasa masih cukup banyak diungkapkan dalam berbagai upacara adat Batak, baik
dalam perbincangan atau perundingan adat maupun dalam pemberian doa restu,
berkat maupun penghiburan dalam upacara dukacita.
Sedemikian
tinggi makna filosofis yang terkandung dalam umpama dan umpasa sehingga Parkin
menyebutnya sebagai ‘the floating code of precepts and mores’, ketentuan
ajaran, nasihat dan aturan perilaku dalam masyarakat. Jika sebuah umpama atau
umpasa diungkapkan secara tepat dan pada saat serta peristiwa yang tepat, ia
dianggap meneguhkan kekuatan batin serta kekuatan soteriologis dalam hubungan
adat masyarakat Batak, bagi pihak yang menerima ungkapan itu.
Lebih
jauh Vergouwen menyatakan bahwa jika suatu umpama atau umpasa
mengandung konsep legal maka ia diterima oleh masyarakat sebagai ketentuan
hukum. (H Parkin, 1978:138; AA. Sitompul, 1998:113; JC Vergouwen 1985:109).
Referensi
Referensi
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
0 comments:
Post a Comment